MATTANEWS.CO, PALEMBANG – TPS 25 Kecamatan Sematang Borang Kelurahan Lebung Gajah RT 27 Palembang. Melakukan Pemilihan Suara Ulang (PSU), dengan alasan salah satu pemilih di TPS tersebut bukan berasal dari wilayah Palembang dan tidak memiliki surat undangan mencoblos.
“PSU di TPS 25 ini terjadi sebab ada PT dari luar ikut mencoblos di TPS ini. Bukan berasal dari warga sini sehingga PSU ulang ini dilaksanakan dengan pemberitahuan dari Panwaslu. Untuk itu kami pada hari ini menjadi saksi di TPS ini, agar tidak lagi terjadi kesalahan sama seperti sebelumnya,” jelas Sekretaris PAC PDIP Sematang Borang Palembang Balqis saat ditemui di TPS Lebung Gajah Palembang, Senin (2/12/2024).
Ia melanjutkan, saat pleno di KPPS kotak suara tidak di buka. Sebab ada beberapa kesalahan yang terjadi di dua TPS, TPS 01 dan TPS 25.
Saat ditanyai terkait simpatisan yang mencoblos saat itu, Pihak KPPS tidak memberikan data kepada saksi. Terkait DPT yang ada pihak KPPS menyatakan bahwa sanksi tidak berhak yang boleh memegang lembar D PT hanya pihak KPPS saja.
“Seharusnya saksi mendapatkan kertas DPT, agar tahu berapa jumlah DPT. Sehingga saksi dapat mengetahui berapa jumlah suara, berapa masyarakat yang mencoblos, berapa surat suara yang sah dan tidak sah. Tapi saat itu saksi kami tidak mendapatkannya,” jelas dia.
Sementara itu PAC PKS Sematang Borang Palembang Irwan mengatakan, pada saat pencoblosan beberapa waktu lalu. Seharusnya di TPS dibuat absen hadir sehingga masyarakat yang mencoblos dapat langsung melihat absensi tersebut. Tapi ini malah aneh tanda tangan absensinya justru ke rumah-rumah warga dan mendatangi para warga satu persatu. Saat ini jumlah DPT mencapai 500 lebih bayangkan jika para petugas KPPS mau mendatangi para warga satu persatu akan selesai pada sore hari.
“PSU ulang ini atas keberatan kami selaku koordinator wilayah Sematang Borang. Atas kinerja dari KPPS yang melenceng jauh dari aturan. Kami juga menjadi saksi pada hari ini untuk melihat langsung kinerja dari KPPS. Tentu saja kami berharap hal tersebut tidak terulang lagi. Kami juga menyayangkan pelaksanaan PSU dilakukan di hari kerja. Mengingat simpatisan masyarakat akan sangat berkurang jauh,” jelasnya.
Sementara itu, ketua KPPS 25 Zulkarnain tidak mau memberikan keterangan apapun terkait kenapa PSU ulang ini dilaksanakan.