BERITA TERKINI

Tingkatkan Partisipasi Pemilih, FJP dan KPU Sumsel Gelar FGD

×

Tingkatkan Partisipasi Pemilih, FJP dan KPU Sumsel Gelar FGD

Sebarkan artikel ini

Reporter : Ardhy Fitriansyah

PALEMBANG, Mattanews.co – Dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih pada Pileg dan Pilpres yang akan berlangsung tahun 2019 mendatang, Forum Jurnalis Parlemen (FJP) bersama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Selatan mengelar Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung di ruang Banggar DPRD Sumsel, Sabtu (08/12/2018).

Peserta FGD, Narasumber dan FJP saat Fose Bersama Usai Acara.(ist).

Dalam FGD tersebut sebagai narasumber dihadiri oleh komisioner KPU Sumsel Amrah Muslimin, wakil ketua DPD Gerindra Sumsel Sujarwoto, pengamat politik Bagindo Togar, puluhan mahasiswa dan wartawan politik yang tergabung dalam FJP.

Dalam sambutannya, ketua FJP Sumsel,  Zarkasih mengatakan, FGD ini diharapkan dapat memberikan pendidikan politik kepada masyarakat sehingga partisipasi pemilih pada pileg dan pilpres  akan lebih tinggi dibandingkan Pilkada serentak lalu.” Semoga pada perhelatan Pileg dan Pilpres kali ini terjadi peningkatan pemilih,” ujarnya.

Suasana FGD, KPU Sumsel dan FJP.(ist).

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel akan menyiapkan 225 ribu penyelenggara mulai dari tingkat KPU kabupaten/kota hingga tingkat TPS. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan cita-cita KPU Sumsel yang menargetkan angka partisipasi pemilih sebesar 77,5 persen.

“Dua bulan sebelum pemilihan akan kita kerahkan 225 ribu penyelenggara, bahkan H-2 kita akan door to door mensosialisasikan surat suara dan pendidikan singkat agar pemilih tergerak dan mau memilih,” kata Komisioner KPU Sumsel Divisi Sosialisasi Amrah Muslimin.

Dikatakan Amrah, KPU Sumsel sangat optimis bisa meraih target dan meningkatkan partisipasi pemilih karena selain memberdayakan penyelenggara juga melibatkan tokoh masyarakat untuk mengajak memilih.” Kita juga manfaatkan media sosial bahkan nanti mengangkat biduan orgen tinggal sebagai bagian sosialisasi karena bisa berkomunikasi langsung dengan masyarakat,” terang dia.

Mantan ketua KPU OI ini juga menyoroti peran partai politik dalam bagian tak terpisahkan dalam memberikan pendidikan politik. Sebab siapa yang akan dipilih juga mempengaruhi pemilih untuk mau datang ke TPS. “Sehingga kita sangat berharap bahwa yang dicalonkan sebagai Caleg memang mewakili keinginan masyarakat.

Penyerahan Plakat antara FJP dan KPU Sumse.(Anang).

Sedangkan menurut salah satu narasumber lainnya,  anggota DPRD Sumsel dari Partai Gerindra Sujarwoto menuturkan jika pihaknya pula tak ingin ketinggalan perannya dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilu 2019 mendatang.

Berbagai upaya dilakukan partai besutan Prabowo Subianto itu dalam meningkatkan partisipasi pemilih. Beberapa diantara yang dilakukan partai Gerindra untuk mendongkrak partisipasi pemilih yaitu dengan cara merangkul kaum ibu-ibu alias emak-emak, merangkul kaum ulama, tokoh masyarakat dan kaum muda milenial.

Menurut Sujarwoto, dengan dirangkulnya semua kalangan seperti yang dilakukan partai Gerindra berikut calon presiden – cawapres yang diusungnya sehingga dapat meningkatkan partisipasi pemilih.

“Sangat penting merangkul semua kalangan ini sehingga mereka tahu pemilu dan pada akhirnya partisipasi pemilih meningkat,” ujar Sujarwoto.

Sujarwoto menambahkan, peran media massa tak kalah penting untuk meningkatkan partisipasi pemilih, sebab dengan pemberitaan yang santer terkait pemilu, maka masyarakat paham dan mengerti siapa saja calon pemimpin dan waktu serta cara menyoblos.

“Kembali lagi, peran partai politik sangat penting untuk terus berkomunikasi dengan masyarakat,” tukasnya.

Mengamati hal tersebut, pengamat Politik dari Forum Demokrasi Sriwijaya (Fordes) Sumsel, Bagindo Togar menilai, justru dengan adanya Pemilihan Presiden (Pilpres) yang berbarengan dengan Pemilihan Legislatif (Pileg), akan ada magnet kontestasi.

“Disini (pilpres) ada rivalitas. Karena calon petahana akan menghadapi calon yang dulu pernah dihadapinya, ya aroma balas dendam dari partai el clasico lah. Nah, ketika pemilu nanti, jumlah lima lembar kertas suara itukan tak bisa dipisahkan. Otomatis, pemilik suara ikut mencoblos kertas suara DPRD,” kata dia.(Adv).

Editor : Ardhy Fitriansyah