Tragedi Pagar Batu, Petani Diundang Tetapi Terjadi Pembunuhan

Reporter : Agustoni

LAHAT, Mattanews.co – Berbagai kejanggalan mulai terkuak satu per satu dalam tragedi tewasnya dua petani warga Pagar Batu, Lahat, Sumsel pada 21 Maret 2020 lalu. Pada peristiwa itu para petani sesungguhnya diundang perwakilan PT Artha Prigel untuk negosiasi sengketa lahan dengan petinggi perusahaan sawit tersebut. Mereka tak menyangka sejumlah Satpam membawa Siwar (senjata tradisional Lahat) yang akhirnya terjadi pembunuhan serta mengakibatkan dua orang petani dan dua lainnya terkena luka tusuk.

Kejanggalan tragedi Pagar Batu diungkapkan Agung Wiranta, SH, MH kuasa hukum petani Pagar Batu setelah melakukan klarifikasi dan konfirmasi terhadap kliennya. Petani menceritakan diundang oleh perwakilan PT Artha Prigel untuk datang ke lahan sengketa. “Seharusnya Satpam tidak membekali diri dengan senjata Siwar. Siwar itu bukan bagian perlengkapan Satpam,” kata Agung.

Petani, tutur Agung, menyatakan pada peristiwa tersebut mereka tidak berperilaku agresif. Ini karena warga merasa diundang untuk negosiasasi penyelesaian sengketa lahan.

Bagikan :

Pos terkait