MATTANEWS.CO, TULUNGAGUNG – Viral di media sosial, warga Desa Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur mengeluhkan jam pelayanan dinilai kurang maksimal, Sabtu (10/8/2024).
Hal itu dipicu dengan unggahan dalam TikTok milik akun Atanai Miracle yang mengeluhkan, saat datang ke kantor Balai Desa Gedangsewu pada pukul 13.00 WIB, masih menunjukkan jam kerja, malah menjumpai ruangan kosong alias tidak ada seorang pun perangat ataupun petugas.
Bahkan, dalam unggahan itu, ia menulis dengan caption “Adakah yang sama kantor desa kalian? Senin jam 13.00 (selepas makan siang) seharuse lakyo wes ready melayani masyarakat. Lha kok malah tutupan kabeh, wes sing melayani judes” kabeh. Kebacot rek rek” tulisnya.
Sontak saja, unggahan ini diserbu TikToker +62 yang melontarkan tulisan dengan kata-kata pedas juga ada yang menghibur. Rata-rata mereka menceritakan terkait jam pelayanan di desanya masing-masing yang mulai jam 09.00 WIB dan Perangkat Desa biasanya waktu pulang antara pukul 11-12.00 WIB.
Menariknya, diantara komentar para netizen itu, kebanyakan menyebut desanya dan menceritakan fakta waktu pelayanan yang semau-mau perangkatnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Miswan saat dikonfirmasi awak media tidak memberikan jawaban, baik
melalui perpesanan WhatsApp atau panggilan.
Sementara, Camat Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Eko Kennis Yulianto ketika dikonfirmasi menjelaskan, akan segera memanggil Kepala Desa Gedangsewu, terkait keluhan warga masalah jam pelayanan yang dinilai kurang maksimal.
“Disela kesibukan agenda PHBN, nanti saya akan sempatkan memanggil kepala desa,” ungkap Camat Eko.
Dia menambahkan terkait viralnya jam pelayanan di Desa Gedangsewu untuk saat ini masih belum bisa mengambil langkah sebelum melakukan klarifikasi.
“Kami belum bisa bersikap, karena belum ada klarifikasi terkait hal itu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Eko menjelaskan sebagai Camat sering memberikan pengawasan terhadap kinerja sampai pelaporan penggunaan keuangan di masing-masing Desa. Atas keluhan warga tersebut, dirinya sangat menyayangkan kejadian itu.
“Kalau benar, tentu disayangkan. Padahal kami selalu memberikan pengawasan pada tiap desa termasuk penggunaan anggaran. Pada intinya, saya akan menindaklanjuti keluhan warga yang viral di medsos agar tidak meresahkan tersebut,” tandasnya.