Reporter : Oldie
PRABUMULIH, Mattanews.co – Kegiatan susur lahan bataran sungai Kelekar yang dilakukan salah satu Komunitas Menanam Untuk Lingkungan Hijau (Mulih) di kota Prabumulih belakangan ini rupanya mendapat perhatian serta dukungan penuh dari pihak Walhi Sumsel dan penggiat lingkungan hidup asal Irlandia.
Hal itu diketahui setelah Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, M Hairul Sobri bersama beberapa orang penggiat lingkungan hidup asal Irlandia mengunjungi lokasi bakal hutan kota di Prabumulih dua hari kemarin bersama para penggiat komunitas Mulih. Senin (4/9/2018) sore.
Tak hanya itu, Direktur terpilih Walhi Sumsel yang memiliki keseriusan kedepannya untuk menyoroti ketimpangan penguasaan lahan, penegakan hukum lemah, dan budaya korupsi di wilayah Sumsel inipun, saat dilokasi lahan bakal hutan kota tersebut ikut bergotong royong bersama para penggiat lingkungan hidup kota nanas itu.
Kunjungan itu diketahui setelah pihak Walhi Sumsel melihat sejumlah kegiatan yang di share di salah satu website internet jaringan penggiat Lingkungan Hidup Sumsel.
“Sesuai amanat undang-undang, setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Dan, setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup,” ujar Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, M Hairul Sobri saat di lokasi.
Ia pun menyampaikan, bahwa secara historis Walhi memiliki kedekatan dengan gerakan lingkungan hidup khususnya di wilayah kota Prabumulih, terutama upaya pemulihan ekosistem Kelekar yang dimulai pada tahun 2018 ini dan mengawal kesepakatan dengan Pertamina untuk menghentikan pembuangan limbah cair ke Sungai Kelekar.
“Inisiatif hijau yang dilakukan oleh Komunitas Mulih ini yang secara mandiri menggagas pengembangan hutan kota adalah sebuah langkah maju. Sesuatu yang baru di Indonesia, sebuah konsep tanding perencanaan tata ruang partisipatif yang sangat patut didukung oleh semua pihak,” terang dia.
Lebih lanjut dikatakan Hairul, warga masyarakat perkotaan seperti halnya kota Prabumulih ini memerlukan ruang terbuka hijau yang memadai. Dengan adanya kegiatan sukarela dari salah satu komunitas lokal yang mulai mewujudkan pemulihan ekosistem sungai di kota Prabumulih ini, menurutnya patut didukung penuh oleh semua pihak.
“Langkah ini, patut diapresiasi, layak ditiru, mesti dicontoh oleh kota-kota lain. Intinya kami dari Mulih Sumsel mendukung penuh apa yang dilakukan komunitas Mulih ini. Kami berharap gagasan ini juga didukung oleh para pemangku kepentingan yang ada di kota Prabumulih,” tuturnya.
Pria yang akrab disapa Eep inipun berharap pengelolaan ruang terbuka hijau dalam bentuk hutan kota sebagaimana yang digagas oleh penggiat awalnya yakni Komunitas Mulih. “Jadi harus tetap dipercayakan kepada komunitas penggagasnya. Jangan sampai menjadi usaha perorangan atau diambil alih pemerintah kota yang belum tentu memahami spirit awal dari gagasan ini,” tandasnya.
Editor : Anang