MATTANEWS.CO, KAPUAS HULU – Pekerjaan ruas jalan di Perbatasan Indonesia – Malaysia, dari Kecamatan Badau – Kecamatan Empanang diduga dikerjakan asal-asalan. Belum juga satu tahun, jalan beraspal sudah rusak kembali, warga meragukan kualitas pembuatan jalan nasional tersebut, Senin (26/2/2024).
Ketika dibincangi wartawan, Thomas Gundur, warga Desa Bajau Andai, Kecamatan Empanang menjelaskan, kualitas jalan yang dibangun diduga tidak sesuai.
“Mereka bekerja abal-abal, dimana jalan yang sudah di aspal belum sampai setahun, kembali rusak,” ujar Thomas, saat dibincangi di Putussibau, Ibukota Kabupaten Kapuas Hulu.
Maka dari, lanjut Thomas, masyarakat mempertanyakan kualitas pembangunan jalan tersebut, sehingga dianggap kualitas pekerjaannya tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
“Kami meminta pengawas pekerjaan harus melihat bagaimana pekerjaan ruas jalan nasional dari Badau ke Empanang, jangan sampai tidak diawasi, karena kualitas jalan tersebut tidak sesuai,” tuturnya.
Dikatakan Thomas, pekerjaan ruas jalan nasional tersebut dari Kecamatan Badau ke Kecamatan Empanang, dari tahun 2021 hingga sekarang 2024 belum juga tuntas.
“Kalau ditanya sejauh mana pekerjaan tersebut, kami tidak tahu. Dimana jalan yang sudah di aspal terpotong-potong, tidak semua sudah di aspal. Pastinya ruas jalan yang dikerjakan itu sekitar 37 kilometer,” bebernya.
Senada diungkapkan Yohanes Ameng. Masyarakat merasa dirugikan, karena ruas jalan tersebut adalah wilayah masyarakat Lintas Badau – Empangau.
“Maka dari itu, kami berhak untuk memprotes kualias pekerjaan ruas jalan tersebut, dimana belum sampai setahun ruas jalan yang sudah aspal, sudah rusak kembali,” ujarnya.
Ameng sangat berharap, agar kualitas jalan tersebut betul-betul bagus dan layak untuk dilewati oleh masyarakat lintas Badau – Empanang.
“Harapan kami, semoga pekerjaan tersebut di awasi oleh pihak terkait, seperti konsultan, pengawas lapangan, pihak terkait lainnya,” tukasnya.