Example 728x250 Example 728x250
HEADLINE

Begini Upaya Pemkab Banyuasin dan ICRAF Komitmen dalam Pemanfaatan Lahan Gambut  

×

Begini Upaya Pemkab Banyuasin dan ICRAF Komitmen dalam Pemanfaatan Lahan Gambut  

Sebarkan artikel ini

MATTANEWS.CO, PALEMBANG – International Centre for Research in Agroforesrty (ICRAF) atau yang dikenal dengan World Agroforestry Centre menggelar Lokakarya Multipihak dengan tema Pengembangan Peta Jalan untuk Implementasi Model Bisnis dengan Menggunakan Kerangka Outcome Mapping untuk Kabupaten Banyuasin. Lokakarya digelar di ballroom A Hotel Aston Palembang, Senin (24/1). Lokakarya dibuka oleh Kepala Bappeda dan Litbang Banyuasin Qosaruddin yang mewakili Bupati H Askolani Jasi.

 

Kepala Bappeda dan Litbang Banyuasin Qosaruddin mengatakan bahwa Kabupaten Banyuasin memiliki lahan gambut seluas 295.800 hektare atau 13 persen dari total lahan gambut di Sumsel. Luas lahan gambut di Banyuasin digunakan oleh para petani di Banyuasin untuk bercocok tanam padi.

 

“Pemkab komitmen dalam memanfaatkan lahan gambut untuk pertanian padi,” kata Qosaruddin.

 

Dengan kebijakan menggarap lahan gambut dan lahan laiannya untuk pertanian padi, lanjut Qosaruddin, Banyuasin menjadi penghasil gabah nomor empat terbesar di Indonesia.

Lokakarya yang akan digelar hari ini, tambah Qosaruddin, melibatkan beberapa pihak yang ada lahan gambutnya. Yakni Desa Baru, Kecamatan Rambutan dan Desa Kesuma, Kecamatan Muara Sugihan. Sesuai dengan tema lokakarya, ICRAF akan mengajarkan masyarakat dua desa itu bagaimana mengimplementasikan model bisnis kerangka outcome.

 

“Kita ingin dari kegiatan atau pelatihan yang dilaksanakan ICRAF kepada masyarakat Banyuasin, di akhir ada laporan. Jika hasilnya bagus, tentu pemkab akan mensupport pelatihan yang sudah dilaksanakan,” tukasnya.

 

Diketahui lokakarya multipihak ICRAF dihadiri Ketua Forum DAS Dr Syafrul Yulnadi, Beta Lusiana (ICRAF), Kepala Badan Restorasi Gambut Sumsel Darna Dachlan, dan pejabat Pemkab Banyuasin lainnya.