MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Pengusaha sekaligus pemilik salon kecantikan ‘Jayanti Salon’ menjadi korban scamming website investasi bodong dan diancam akan disebarkan vidio tanpa busananya. Tak tanggung-tanggung, Jayanti (29) harus mengalami kerugian sebesar Rp 7,8 M dan melaporkan kejadian ini ke Polda Sumsel, Minggu (9/3/2025).
Dihadapan petugas, korban didampingi Penasehat Hukumnya, Hengki SH MH, menjelaskan pelaku diduga berwarganegaraan cina.
“Saya mengenal pelaku dari media sosial, Instagram atau IG. Itu terjadi pada 27 September 2024 pukul 10.10 WIB, pelaku memiliki akun bernama EVAN. Di IG dia sempat DM saya,” ujarnya.
Dijelaskan korban, pelaku menawarkan investasi Boyner Asia menjual barang-barang branded (bermerek) dengan keuntungan 5 persen sampai 15 persen. Singkat cerita selama dua bulan korban telah melakukan transfer uang hingga mengalami kerugian sebanyak 7,8 miliar. Proses transfer dilakukannya korban kepada pelaku dengan 37 rekening berbeda ke bank yang ada di Indonesia bukan bank Negara Cina.
“Pelaku tiba-tiba sering chat saya untuk minta dikirimkan video tanpa busana. Dia janji akan membantu membayarkan uang Rp 3,5 Miliar. Karena fikir saya cuman itu satu-satunya cara untuk uang Rp 7,8 Miliar itu cair. Sebab layanan investasi meminta untuk mendeposit 3,5 Miliar lagi. Karena saya panik uang Rp 7,8 Miliar ditipunya itu bukan hanya uang saya saja. Akhirnya saya mau, tetapi video saya malahan disebar oleh pelaku,” tuturnya.
Kuasa Hukum korban, Hengki SH MH dari kantor DR Hukum & CO menuturkan kasus ini sudah dilaporkannya ke Polda Sumsel. Pihaknya membuat dua laporan dengan kasus yang berbeda-beda.
“Kita laporkan dua pasal 27 dan pasal 28 terutama ITE penyebaran video tersebut. Pelakunya masih lidik kita tidak tahu orang dari warga negara mana jelas bukan Indonesia. Tetapi kita curigai pelaku adalah warga negara Cina,” ucapnya.
Hengki SH MH menuturkan pihak Cyber Polda Sumsel telah menemukan beberapa titik terang masih di dalami.
“Cyber Polda Sumsel sudah menyebutkan tahu pelakunya dari negara mana tetapi belum bisa kami ucapkan disini. Doakan saja pelakunya bisa ditangkap dan dihukum setimpal,” ucapnya.
“Kalau tebakan kami ini sudah jadi sindikat sebab banyak sekali korbannya di seluruh Indonesia. Bukan hanya bisnis women ada juga dokter juga. Sepertinya ada indikasi keterlibatan orang Indonesia pelaku tidak bekerja sendiri dalam melakukan aksinya,” pungkasnya sembari menambahkan dengan kejadian ini semoga tidak terjadi lagi kepada orang lain.