Desa Sukaraja Banyuasin Gelar Pramusrembang Desa Rembuk Sunting

Reporter : Nasir

BANYUASIN, Mattanews.co Pemerintah Desa Sukaraja Kabupaten Banyuasin menggelar Pra Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) dan rembuk Stunting Program Inovasi Desa 2021.

Rapat digelar di Kantor Desa Sukaraja, pada hari Rabu (7/10/2020).

Kepala Desa Sukaraja Solimin mengatakan, Pra Musrenbang dan rembuk Stunting digelar untuk menjaring aspirasi dan kebutuhan masyarakat setempat.

“Terutama untuk pencegahan stunting dan pembangunan tahun 2021 mendatang,” ucapnya.

Solimin juga menuturkan, bahwa tujuan dari diselenggarakan Rembuk Stunting untuk cegah lebih awal. Sehingga di harapkan tidak ada yang Stunting.

Sebelum penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP), mereka harus menggelar Rembug Stunting.

Yang mana nantinya menjadikan kebutuhan utama dari kesehatan, terutama balita dan distabilitas.

Bacaan Lainnya

“Kita harapkan tidak ada yang stunting di wilaya desa kita. Nantinya dinilai oleh ahli gizi dari puskesmas,” ujarnya.

Menurutnya, posyandu terus bergerak memantau perkembangan daripada kesehatan terhadap balita.

Setelah nanti ditemukan hasil, lanjutnya, langkah nantinya bisa ambil terhadap peningkatan kesehatan di desa.

Dia mengungkapkan, perencanaan anggaran 2021 kedepan, selain dialihkan keanggaran pembangunan atau fisik, juga lebih mengedepankan kesehatan masyarakat.

“Kita lebih fokus terhadap kesehatan dini masyarakat dan penggerakan dari kader Posyandu,” ujarnya.

Dia meminta jangan sampai terjadi stunting. Karena dana desa selain diperuntukan pembangunan fisik, juga pembangunan manusia dibidang kesehatan.

“Jadi pendataan itu sangat penting. Kita harapkan dari para kader Posyandu yang melaksanakan setiap dua bulan,” jelas dia.

Ketua BPD Sukaraja Beni Featerson mengatakan, mereka menggelar Pra Musrenbang desa dan Rembuk Stunting untuk itu terima kasih telah hadir disini untuk mengusulkan segala usulan untuk pembangunan desa ini.

Pilihan Pembaca :  Dodi Reza Bantu Alat dan Kostum Drumband Madrasah Aliyah Raudhatun Nasihin

“Kegiatan ini digelar untuk menjaring Aspirasi Masyarakat dan mencegah Stunting agar pembangunan di desa dapat terealisasi,” kata Beni.

Dirinya juga menyebut, baik terkait dengan rembuk sunting ini, pihaknya memang belum memahami sepenuhnya.

Namun dirinya sangat mendukung dalam rembuk ini.

“Kita dari BPD sangat mendukung sepenuhnya rembuk stunting ini,” ungkapnya.

PDTI Suak Tapeh Pebriwansyah, mengatakan, berdasarkan UUD Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan, jadi dalam hal usulan yang pada tahun lalu belum terealisasi mari kita usulkan kembali.

“Kami dari pihak PDTI Kecamatan/ Pendamping lokal Desa juga menghimbau kepada Kades, agar memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat desanya,” katanya.

Dia juga berharap kepada Kades agar dapat bekerja sama baik, dengan semua dusun, RT dan tidak terlepas dari pertanggungjawaban penggunaan anggaran.

Sementara Tenaga Ahli (TA) Kabupaten Banyuasin Rismarini menyebut, bahwa tujuan rembuk stunting ini untuk pencegahan stunting di Desa Sukaraja.

“Kondisi saat ini di Banyuasin ada 13 persen sunting, dan untuk Suak Tapeh tidak ada stunting, namun untuk Kecamatan Banyuasin III tertinggi sunting,” ungkapnya.

Lanjut dia, hal tersebut berdasarkan data dari Dinkes yang diambil dari data Bidan Desa.

Yang mana melalui dari data 1000 HPK dan di kumpul di puskemas dan dimasukan di data aplikasi HBGM.

Dan kepada para Kader Posyandu dan masyarakat, dikatakannya, Desa Sukaraja lebih aktif memeriksakan ibu hamil maupun balitanya secara dini.

“Disinilah mencegah stunting agar tidak terjadi, interfensi dari Desa Sukaraja untuk manfaatkan dari dana desa. Penyediaan PMT bervariasi,” katanya.

Dia menambahkan, rembuk stunting ini berfungsi sebagai forum musyawarah antara kader desa, masyarakat, desa dengan pemerintah desa dan juga BPD.

Editor : Nefri

Pos terkait