MATTANEWS.CO, FAKFAK – Mahasiswa di Fakfak Papua Barat melakukan aksi menyampaikan aspirasi rakyat di depan Kantor DPRD Fakfak, Senin (19/4/2022).
Pantauan Mattanews.co di lapangan terdapat puluhan massa aksi yang tergabung dalam Cipayung Plus Fakfak itu menuntut lima permasalahan yang terjadi ditengah tengah rakyat.
Tuntutan yang mereka bawa menjadi aspirasi rakyat yakni, Meminta agar adanya kestabilan harga minyak goreng dan sembako di kabupaten Fakfak, Adanya pengadaan minyak goreng di Fakfak, Mendukung DPRD Fakfak terkait penyelidikan kasus penundaan pajak Daerah Hotel Grand Papua.
Meminta DPRD untuk membentuk Pansus dalam melibatkan unsur pemerintah dan forum pimpinan cipayung Plus untuk membahas tentang kenaikan harga minyak goreng dan sembako dan meminta untuk mengevaluasi kinerja Disperindag Fakfak.
Massa aksi yang tergabung dalam Cipayung Plus yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI)
Orasi yang berjalan hampir 2 jam itu diterima oleh Perwakilan DPRD Fakfak Yakni Markus Krispul, Mohamad Rusdy Faruk dan Ibu Yoan Clarce Yotlely, karena Pimpinan dan Anggota DPRD Lainnya sedang dalam menjalankan Kunjungan Kerja (Kunker).
Dalam orasi yang disampaikan masa aksi cipayung, meminta agar DPRD Fakfak untuk dapat mengusut kasus penunggakan pajak Hotel Grand Papua yang hingga sampai saat ini belum dibayarkan.
Yoan Clarce Yotlely dalam penyampainya kepada masa aksi cipayung bahwa, terkait kasus pajak hotel Gran Papua, DPRD Fakfak sudah membentuk Panitia Khusus (Pansus) dalam menyelesaikan.
“Kami DPRD tentunya menjalankan tugas fungsi dan kami dalam Pengawasan, sehingga apa yang dirasakan oleh masyarakat, kami DPRD juga dapat merasakan, sehingga tentunya akame mencari solusi,” ungkapnya
Selain itu, masa aksi cipayung juga menuntut agar adanya kestabilan harga minyak goreng dan sembako di kabupaten Fakfak.
Merespon hal itu, melalui Mohamad Rusdy Faruk, menyampaikan bahwa, secara global minyak goreng harganya masih melonjak, dan apa yang menjadi tuntutan saat ini juga sudah dilakukan rapat bersama DPRD Fakfak dengan pemerintah daerah melalui OPD terkait untuk mencari solusinya.
“Sekarang yang kita harapkan adalah pemerintah daerah mencari solusi terbaik dalam menyikapi persoalan ini,” ujarnya
“Saya sangat berterima kasih kepada masa akasi cipayung plus, karena sudah dapat menjalankan fungsinya dalam mengontrol,” sambungnya.
Aksi diakhiri dengan penyerahan tuntutan oleh Musdalifa Manggawa selaku Kordinator lapangan yang diterima oleh Markus Krispul didampingi 2 anggota DPRD dan sekwan.
“Tuntutan ini akan kami sampaikan ke pimpinan dan tentunya akan memanggil OPD terkait,” tandas Markus.