[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Klik Disini Untuk Mendengarkan Berita”]
MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Guna menghindari pedagang nakal penjual daging, Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Barantan, Agus Sunanto akan mengawasi dengan ketat daging yang diperjual belikan, khususnya saat menjelang hari raya yang tinggal menghitung hari, Sabtu (8/5/2021).
“Kami akan perketat pengawasan daging, terutama daging celeng. Dimulai dari kandang, distribusi hingga ke pasar-pasar,” jelas Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, saat diwawancarai wartawan.
Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Barantan, Agus Sunanto menjelaskan, operasional pengawasan selain bekerjasama dengan Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen PKH Kementan, Barantan juga membentuk tim kolaborasi intelejen yang terdiri dari Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian masing-masing di Cilegon, Lampung, Jambi, Padang, Bengkulu dan Belawan.
“Sinergitas yang baik, komoditas yang juga merupakan anugerah Tuhan ini dapat memberikan nilai tambah, selain dijadikan bahan pakan satwa, dapat dikonsumsi untuk kelompok masyarakat tertentu seperti di Morowali, Ternate dan lainnya bahkan ekspor,” jelas Agus.
Salah satu inovasi dan solusi yang digagas Barantan bersama instansi terkait di daerah berupa penggunaan Quarantine Tracker. Alat yang berbasis pemindai lokasi atau Global Positioning System (GPS) ini dipasang dalam segel di kontainer atau mobil pengangkut daging celeng, untuk keperluan pengawasan.
“Dengan populasi yang cukup banyak, maka daging celeng ini dapat dijadikan komoditas yang bernilai tambah dengan pengawasan. Selain untuk konsumsi satwa, juga masyarakat khusus serta ekspor, pasarnya ada,” tukas Jamil.