“Namun, tidak disangka, ada sekitar 10 orang masuk ke dalam ruang IGD dan satu orang mendekati anak saya dan langsung menusuknya dibagian paha. Beruntung, satu kali tusukan berhasil dielakkan anak saya, namun tidak urung luka dipaha kanan juga dialaminya,” ujarnya.
Bustam menceritakan, sebelum penusukan terjadi sempat mendengar tudingan rombongan pelaku yang mengatakan anaknya terlibat dalam pengeroyokan di Diskotik Darma Agung.
“Saya sempat jelaskan anak saya tidak terlibat dalam kasus DA, tapi mereka tidak mau dengar. Pelaku tetap menusuk anak saya dengan sajam. Kebetulan saat itu tidak ada petugas, baik dokter, perawat ataupun satpam. Setelah penusukan, pelaku keluar, satpam barulah menghampiri kami,” urainya.
Ditambahkan penasehat hukum korban, Agung mengatakan, peristiwa ini merupakan kelalaian pihak security RSMH Palembang.
“Dimana keamanan pihak RSMH Palembang, hingga bisa kecolongan, pasiennya bisa ditusuk orang tidak dikenal, sementara tidak ada petugas keamanan maupun kesehatan disana,” bebernya.