Diduga Produk Overcleam, Deviena Skincare Palembang Didemo Warga

MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Sejumlah massa, dari mahasiswa yang terhimpun di Gerakan Pemuda Mahasiswa Sumatera Selatan (GAASS) gelar aksi di depan Toko Daviena Aesthetic Clinic, karena diduga produk deviena merupakan overcleam, di Jalan Basuki Rachmat, Kemuning, Palembang, Selasa(18/2/2025).

Koordinator Aksi, Medi Susanto saat dijumpai awak media mengatakan, aksi ini sebuah penolakan terkait produk yang diduga overcleam, yang sudah terlanjur beredar.

“Disini adanya dugaan Produk Overcleam yang diduga dilakukan oleh Daviena Skincare, berakibat pada kerugian konsumen serta bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 17 TAHUN 2023 UU Nomor 8 Tahun 1999,” ungkapnya.

Aksi berisikan tuntutan meminta owner Daviena Skincare untuk meminta maaf secara terbuka, terkait dugaan produk overclaim yang berakibat pada kerugian konsumen.

“Kami minta owner Daviena Skincare untuk menarik seluruh produk yang diduga overcleam, serta memberhentikan produksi sementara sampai adanya tindakan dari BPOM Republik Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Medi Susanto, kami mendesak BPOM RI untuk menjatuhkan sanksi untuk pihak Deviena Skincare.

“Kami mendesak BPOM RI untuk memberikan sanksi kepada Daviena Skincare sesuai dengan UUD Nomor 17 Tahun 2023, karena sudah ada tiga korban yang sudah konfirmasi pada kami bahwa kulitnya mengalami merah-merah,” ungkapnya.

Sementara itu kuasa hukum dari Deviena Skincare, Dr Hasanal Mulkan SH MH didampingi rekannya Miftahul Huda SH C NSP dan Medi Rama Doni SH dari kantor hukum HMM Law Firm mengatakan, pihaknya menerima aspirasi dari mahasiswa ini.

Bacaan Lainnya
Pilihan Pembaca :  Sosok Mayat Mrs X Ditemukan di Pinggir Jalan Gumay Talang

“Ini kita anggap sebagai kontrol. Akan tetapi, semua produk kita sudah lolos BPOM RI, ada yang menyebutkan korban tadi belum tentu itu menggunakan produk kita,” papar Hasanal Mulkan.

Pihaknya juga menyebutkan apa yang dilakukan mahasiswa tadi disebutnya bukan demo. Bagi mereka itu hanya ungkapan perhatian diberikan kepada mahasiswa.

“Kami apresiasi perhatian yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa. Apa yang jadi tuntutan menjadi masukan untuk kami. Apabila benar ada korban dari produk kami, kami akan bertanggung jawab sepenuhnya,” tukasnya.

Pos terkait