Diduga Tak Aman, DPR Minta Kemenkominfo Buat Aplikasi Mirip Zoom

Reporter : Poppy Setiawan

JAKARTA,Mattanews.co– Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) diminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI membuat aplikasi serupa Zoom, guna memfasilitasi rapat-rapat pemerintahan hingga swasta via konferensi video, pada masa pandemi Virus Corona (Covid-19).

Komisi I DPR RI Nurul Arifin mengatakan data percakapan dalam pertemuan virtual yang selama ini dilakukan baik pejabat negara maupun masyarakat, bukan tidak mungkin data tersebut dapat bocor ke pihak tertentu.

“Aplikasi Zoom ini tidak aman, bisa ke mana-mana begitu, bisa rembes, bisa didengar, bisa direkam dan sebagainya,” ujar Nurul Arifin dalam rapat Secara Virtual dengan Menkominfo Johnny G. Plate, Selasa (7/4/2020) lalu.

Nurul kemudian mempertanyakan apakah Menkominfo Johnny G Plate sempat terpikirkan untuk membuat aplikasi serupa Aplikasi Zoom atau tidak. Mengingat, dalam paparannya Johnny G Plate sempat menyampaikan sejumlah program-program besar yang dibuat dalam menghadapi Virus Corona (Covid-19).

“Apakah dari Menkominfo tidak membuat sendiri aplikasi serupa untuk memberikan layanan seperti ini dalam secara temporary lah pak sesuai dengan kebutuhannya begitu. Apakah terpikir begitu, Karena bapak punya program yang sangat besar,” ujar Nurul Arifin.

Nurul Arifin melihat penting bagi Indonesia memiliki aplikaai serupa Zoom, Selain untuk menjaga kerahasiaan data di dalam negeri, Aplikasi tersebut nantinya juga dapat dikelola secara mandiri melalui Kemenkominfo RI.

“Cuma buat kita-kita ini sekarang yang penting kita juga harus punya Aplikasi Zoom ini pak, yang seperti Aplikasi Zoom yang bapak bisa manage sendiri begitu.”ujarnya.

Bacaan Lainnya
Pilihan Pembaca :  Beni Hernedi: Generasi Milenial Sebagai Agen Perubahan Bangkitnya Produk-produk Lokal

Sebelumnya diberitakan, aplikasi telekonferensi yang tengah naik daun, Zoom mulai diragukan keamanannya. Laporan terbaru menyebut ribuan rekaman video telekonferensi Zoom bocor di internet.

Ribuan rekaman video percakapan yang tersimpan di aplikasi ketiga, terpapar tanpa perlindungan password dan memungkinkan siapa saja untuk melihat dan mengunduhnya.

Seorang peneliti keamanan, Patrick Jakcson, mengatakan setidaknya ada 15.000 rekaman video pertemuan Zoom yang tidak terlindungi password di penyimpanan cloud.

Laporan Washington Post menemukan sejumlah contoh video yang bocor. Seperti video terapi pribadi, video kegiatan belajar mengajar, pertemuan bisnis, hingga video asusila.

Dalam sebuah video training kesehatan yang bocor, di dalamnya terdapat nama dan nomor ponsel peserta. Ada pula dokumen laporan keuangan perusahaan dalam pertemuan telekonferensi bisnis juga ikut terungkap.

Kegiatan belajar mengajar juga mengekspos wajah anak-anak dan informasi detail terkait mereka, Pengguna yang kerap merekam lalu menyimpan rekaman video Zoom pasti bisa dengan mudah menemukan video rekaman yang bukan miliknya untuk diakses.

 

Editor : Poppy Setiawan

Pos terkait