MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG- Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Anang Prastistianto beberkan empat program skala prioritas yang akan dikerjakan di tahun 2025.
Keempat program prioritas yang dilakukan itu sebagai upaya mendukung program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung yang terlantik nanti.
“4 program prioritas unggulan itu memang langsung menyentuh masyarakat Tulungagung, diantaranya rumah tidak layak huni (RTLH), pemenuhan air bersih, sanitasi, dan drainase untuk pengendalian banjir,” ucap Mantan Camat Kedungwaru Kabupaten Tulungagung saat dijumpai di kantor Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Tulungagung, Kamis (30/1/2025).
Anang menambahkan keempat program prioritas unggulan Disperkim Tulungagung di tahun 2025 masuk dalam standar pelayanan minimal nasional.
RTLH, sambung dia, seperti telah dicanangkan Tulungagung layak huni, maka rumah prioritas utama karena merupakan kebutuhan pokok masyarakat.
“Papan yang layak seperti apa dan bagaimana yang utama itu, sedangkan hal yang mendukung baru sanitasi, lingkungan bebas banjir,” tambahnya.
“Ada 20 rumah yang diperuntukkan kategori Desa masuk dalam SK kemiskinan ekstrem dan SK stunting ini yang akan di dahulukan dan menggunakan sumber dari APBD Tulungagung,” imbuhnya.
“Sedangkan dengan pembiayaan dari pusat masih menunggu, karena ada kegiatan BSPS itu munculnya di pertengahan tahun. Dan bantuan itu diberikan dalam bentuk dana stimulan yang dapat digunakan untuk renovasi atau pembangunan rumah,” katanya menambahkan.
Menurut Anang, program RTLH itu ia mengharapkan dapat menciptakan suatu standar rumah yang sehat dan layak huni dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan program dari pemerintah bahwa kebutuhan rumah itu wajib terlebih untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Kedua, lebih lanjut Anang menjelaskan terkait pemenuhan air bersih ini perlu adanya percepatan bagaimana di wilayah luar cakupan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) harus segera terbangun adanya pipanisasi air bersih.
“Air bersih ini yang sudah aman di kawasan kota (Tulungagung) karena memang diampu oleh PDAM sedangkan di luar kawasan yang diampu PDAM belum dilayani semuanya, maka pipanisasi air bersih itu hal sangat penting,” terangnya.
Lebih dalam Anang memaparkan untuk yang ketiga berkaitan dengan sanitasi ini juga sangat rawan sekali karena namanya sehat itu memang sanitasi harus terolah, baik mulai dari limbah cair atau limbah rumah tangga, limbah padat yang mungkin dari manusia dan sebagainya ini harus diolah.
“Perlu ada pengolahan dan yang diwajibkan di setiap kabupaten itu ada, sedangkan Tulungagung untuk Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Desa Moyokerten, Kecamatan Boyolangu. Selain itu juga pemenuhan masyarakat terkait jamban itu harus dicukupi,” paparnya.
Keempat, kata Anang terkait penanganan banjir, pihaknya melakukan stressing di wilayah kota terkait penataan sistem drainase kota yang sistematis.
“Karena sekarang ini yang ada beban air yang masuk ke kota terlalu besar hal ini harus ada rekayasa aliran arus air, jadi tidak semua harus masuk ke kota satu-satunya drainase kota itu kali Jenes, karena selama ini air masuk ke situ. Dan rencana kami akan dipecah ada yang dialirkan selatan dan utara langsung ke sungai Brantas. Dan juga dimensi drainase di kota itu sudah tidak memenuhi syarat, sehingga harus ada perbaikan atau penyesuaian dimensi drainase di kota,” ujarnya.
“Keempat program unggulan itu, kami persiapkan dalam rangka mendukung program 100 hari kerja dari pemerintahan yang baru nanti. Hal ini merupakan kebutuhan pokok karena calon penerima untuk dilakukan pembangunan sudah siap dan semuanya tinggal bagaimana penataan dan pengalokasian yang perlu ditata kembali,” pungkasnya.