Example 728x250 Example 728x250
BERITA TERKINIHEADLINE

Drainase Tertutup Tembok Pesantren, Warga Keluhkan Pemukiman Sering Banjir

×

Drainase Tertutup Tembok Pesantren, Warga Keluhkan Pemukiman Sering Banjir

Sebarkan artikel ini

MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Plt Lurah Azhar Permai, Sri Hartati turun langsung untuk menindaklanjuti laporan masyarakat mengenai saluran drainase yang tidak mengalir. Hal ini diduga tertutup oleh bangunan salah satu Pondok Pesantren yang berada kawasan Jalan Pangeran Ayin, Kelurahan Azhar Permai, Kenten Kabupaten Banyuasin.

Ini juga yang menyebabkan pemukiman warga dan salah satu masjid sering terendam banjir. Diduga terjadi sumbatan pada saluran air akibat pendangkalan dan penyempitan drainase, Senin (6/1/2023).

Imbas dari penyempitan drainase dan pendangkalan aliran saluran air tersebut, berdampak kepada masyarakat sekitar karena aliran air tidak mengalir menyebabkan air masuk ke rumah warga dan masjid yang berada di sekitar pondok pesantren itu saat volume air meningkat.

Salah satu warga sekaligus RT setempat, Mia (45) yang tinggal di dekat pesantren dan bersebelahan dengan tembok Pesantren, mengaku ikut menjadi korban luapan air saat musim penghujan. Karena drainase mengalami penyempitan dan aliran air ditutup dinding bangunan pondok pesantren.

“Kalau parit ini setahu saya yang tinggal di daerah ini lebih dari 15 tahun, merupakan parit perumahan dulunya, jauh sebelum ada pondok pesantren, parit ini merupakan fasilitas umum dan parit ini merupakan milik perumahan serta lebarnya lebih dari 1 meter, namun setelah dilakukan pengecekan yang saya lihat parit ini milik pesantren, seharusnya air mengalir dari blok melintasi pesantren namun airnya tidak mengalir, ada penyempitan disini dan ini sudah dibangunnya beton jadi air kita tidak bisa mengalir ke sini,” terang Mia.

Dari mediasi yang akan dilaksanakan pada Jum’at mendatang, ia berharap kepada pihak Pondok Pesantren agar bisa bekerjasama untuk menagani permasalahan ini agar masyarakat tidak merasa dirugikan lagi.

Sementara itu salah satu pengasuh Pondok Pesantren, Kyai Husni saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya mengakui bahwa sebelumnya sudah melaporkan ke pejabat setempat dan sempat melakukan musyawarah.

“Kami sudah lapor ke Lurah serta Rukun Tetangga (RT) setempat, kemudian kita adakan musyawarah dan itu kenyataannya yang menjadi permasalahannya adalah bangunan-bangunan yang sudah di bangun warga terlalu mepet ke bantaran Drainase dan pada saat itu perintahkan Lurah untuk segera dibongkar, namun apa yang menjadi milik pesantren dari wakafnya bahkan menurut yang mewakafkannya tanah itu masih milik Pondok Pesantren,” terangnya.

Untuk solusi ke pihak masyarakat, ia mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya mengizinkan warga untuk memakai saluran parit pondok pesantren.

“Sekarang ini kita klaim ini parit kita, warga dibolehkan untuk ikut membersihkan, kalau untuk pembersihan pernah kita bersama-sama mengajak warga untuk membersihkan saluran air”ujarnya.

Sementara itu saat diberikan usulan oleh Lurah Azhar Permai untuk melakukan pelebaran drinase di dalam pondok pesantren agar memudahkan aliran air warga, Kyai Husni mengatakan akan melakukan musyawarah dengan pihak yang mewakafkan.

“Kita akan lakukan musyawarah dulu, sekarang kita lihat batasan tanah kami, apakah itu memang ukuran dari kita, atau yang dikatakan ibu tadi merebut tanah warga, kan kita juga tidak mau comot-comot tanah warga karena kami menerima wakaf,” tutupnya.