Pada sambutannya Deputi Operasi juga menyampaikan bahwa pada penghujung akhir tahun 2021 dan awal 2022 pimpinan SKK Migas melakukan kunjungan ke beberapa titik lokasi lifting dan pemboran. “Kunjungan manajemen SKK Migas adalah untuk memastikan dan mengusahakan seoptimal mungkin pelaksanaan lifting 2021 dan menangkap peluang di tahun 2022 untuk mencapai target tinggi sebagaimana amanat APBN 2022. Melakukan pengawasan dan berdiskusi secara langsung sekaligus menyemangati KKKS agar dapat melaksanakan program di tahun 2022 sebaik mungkin,” ucapnya.
“Insan hulu migas masih menjadi bagian penting dalam perekonomian dan menopang penerimaan negara, dengan harga tahun 2021 yang sangat baik maka mampu melebihi target APBN. Kita fokus pada pemboran pengembangan karena memberikan kontribusi langsung terhadap produksi tahun berjalan. Saya memberikan tantangan tinggi pencapaian 90%-95% sumur onstream terhadap sumur-sumur yang dibor pada tahun yang sama,” lanjut Julius.
Dalam laporannya, Kepala Divisi Operasi Produksi SKK Migas Bambang Prayoga menyampaikan bahwa aplikasi ini dibangun sejak Oktober 2021 dan selesai di akhir tahun 2021 dengan harapan agar dapat diaplikasikan sejak awal tahun 2022. “Sosialisasi diawal bulan Januari 2022 ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi upaya mempercepat realsiasi produksi sumur-sumur yang ditajak ditahun 2022,” kata dia.