Reporter : Oldie
PALI, Mattanews.co – Empat dari 181 nama penumpang yang berada didalam pesawat Lion Air JT610 tujuan Jakarta – Pangkal Pinang yang jatuh di perairan wilayah Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat diduga merupakan warga asal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Keempat orang tersebut bernama Candra Kirana (29), Cici Ariska (28), Asep Sarifudin (19), dan Dadang (27), mereka tercatat sebagai warga Kelurahan Pasar Bhayangkara Kecamatan Talang Ubi PALI.
Informasi yang berhasil dihimpun, keempatnya bekerja di salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang investasi saham di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung. Mereka baru saja berlibur di Provinsi Bali bersama, pada Jumat (26/10/2018) yang lalu.
Usai berlibur keempatnya kemudian kembali pulang menuju Kota Pangkal Pinang naik pesawat. Namun, terlebih dahulu transit via Jakarta, kemudian menumpangi pesawat Lion Air JT610 yang lepas landas dari bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Senin (29/10/2018) sekitar pukul 06.20 WIB dan hilang kontak sekitar pukul 06.33 WIB.
“Kalau firasat sama sekali tidak ada, tapi memang ada di dalam hati rasa yang berbeda beberapa hari ini. Kami terakhir kontak dengan Asep sekitar dua minggu yang lalu, Asep nelpon saya,” kata Kaini (54), orang tua kandung Asep Sarifudin dibincangi wartawan, Senin (29/10/2018).
Rasa haru dan sedih pun sama halnya yang dituturkan Anang Urip (61) orang tua Candra Kirana. Ia mengaku mendapatkan informasi anaknya ikut dalam pesawat nahas tersebut dari anaknya Bayu yang juga ikut berlibur ke Bali. Namun, Bayu berpisah di Jakarta untuk terbang menuju Palembang bersama istrinya Sari.
“Anak saya Bayu yang kasih kabar, kalau kakaknya Candra ikut dalam pesawat itu (Lion Air JT610, red). Lalu kami nonton TV. Sampai sekarang tidak ada informasi pasti dari pihak lain selain itu,” ucap dia seraya ditambahkan Samri (41) kakak sepupu Candra Kirana, jika saudaranya itu sudah sekitar lima tahun lebih bekerja di investasi saham tersebut.
Editor : Anang