Reporter : Selfy
PALEMBANG, Mattanews.co – Pentingnya masyarakat untuk menyaring informasi di media sosial, maupun di media online, cetak atau pun elektronik dituntut lebih teliti. Jika tidak, dirinya akan terjebak dalam ‘Hoax’. Oleh karena itu, IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia) berkerjasama Kejaksaan Negeri (Kejari).
“Memang perencanaannya sejak Desember lalu, namun bisa terselenggara sekarang, kita bisa memberikan edukasi ke para wartawan ataupun mahasiswa yang hadir dalam acara workshop jurnalistik ini. Tujuannya, untuk mengetahui produk jurnalis dan medsos seperti apa. Disini kita akn cari benang merahnya dalam produk tersebut,” jelas Ketua IJTI Sefti Feriansyah SKom, saat diwawancarai awak media, Sabtu (09/02/2019).
Tayangnya pemberitaan di media sosial versi admin (pemegang akun di Instagram ataupun facebook_red), maupun jurnalis, jelas berbeda. Dari workshop inilah, kita hadirkan nara sumber dari pihak Kejaksaan Negeri diwakilkan Kasi Pidsus, Dosen Unsri, Narly Meilinda dan Ketua IJTI.
“Kalau tulisan yang tayang di medsos, belum bisa dipastikan kebenarannya. Tapi jika tulisan itu dari wartawan atau jurnalis, itu jelas. Karena pemilik media menerbitkan atau menanyangkan berita baik di media online, cetak ataupun elektronik, itu jelas nara sumbernya dan sudah terdapat klarifikasinya dalam berita tersebut,” tambahnya.
Editor : Anang
