MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Pemilihan Bujang Gadis Kesehatan Palembang (BGKes) tahun 2023 telah berlangsung dengan Grand Final di Ballroom Golden Sriwijaya pada Jum’at, (18/10/2023) malam.
Acara tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh penting, antara lain Heri Amalindo, yang juga merupakan dewan pembina BGKes, Febri Zulian sebagai pendiri BGKes, Rahmad Sihotang, Carma Afrilianto, perwakilan dari Pemkot Palembang, Yudi Setiawan yang menjabat sebagai Kepala Bidang (P2P) Dinkes Palembang, kepala sekolah, dan berbagai tamu undangan lainnya.
Selain itu, Grand Final juga dihadiri oleh puluhan pasangan peserta kecantikan dari berbagai kota, perwakilan keluarga, serta pendukung dan penggemar para finalis.
Pemenang dari BGKes tahun 2023 adalah Bujang Dimas Arya dan Gadis Putri Arfina.
Selain mereka, posisi juara lainnya adalah Wakil I Bujang Reza Dinata dan Wakil I Gadis Aliyah Putri, Wakil II Bujang Rizki Julio, Wakil II Gadis Annisa Juliani, Harapan I Bujang Kiki Agustin, Harapan I Gadis Sahara Wati, Harapan II Bujang M Rafly Akbar, Harapan II Gadis Sella Susilawati, Harapan III Bujang Ridho Faledia, Harapan III Gadis Mutiara Syarifah.
Kategori Spesial untuk Intelegensi diraih oleh Bujang Dimas Tegar Nugroho dan Gadis Syakira Salsabila, sementara untuk kategori Berbakat dimenangkan oleh Bujang M. Raja Alam dan Gadis Trasifah Ganjar.
Penghargaan Persahabatan diraih oleh Bujang Agdimas Tri Saputra dan Gadis Dian Hasna, sementara sebagai Favorit dipilih Bujang Aren Frestuper dan Gadis Azadia Nanda Putri.
Dewan Pembina BGKes, Heri Amalindo, menyatakan bahwa minat terhadap BGKes semakin bertambah pada usianya yang keempat. Hal itu menunjukkan peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan pada anak-anak.
“Pesan kami tetap sama, jaga Marwah BGKes, karena melalui Grand Final ini, beban bagi mereka adalah untuk menunjukkan betapa pentingnya kesehatan. Itu berarti penampilan mereka harus mencerminkan kesehatan yang mereka miliki,” ujar Bupati Pali tersebut.
Sementara itu, Pendiri BGKes, Febri Zulian, menekankan pentingnya menjaga dan merawat persaudaraan di setiap angkatan.
“Ingatlah motto kita bahwa solidaritas adalah panglima tertinggi dalam keluarga kita,” tutupnya.
