Untuk mencegah terjadinya TPPO, Sigit mengajak para orang tua, pihak sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan memberikan edukasi kepada anak-anak mengingat para pelajar dan mahasiswa merupakan kelompok yang rentan menjadi korban TPPO.
Mengutip dari berita nasional, Sigit menyebut bahwa setidaknya lebih dari 1000 mahasiswa yang menjadi korban TPPO. Para mahasiwa ini ditawarkan magang ke luar negeri, namun setibanya di sana mereka dipekerjakan layaknya buruh. Dia menambahkan para mahasiswa ini direkrut secara nonprosedural sehingga mengakibatkan mahasiswa tereksploitasi.
Mantan Kepala Kantor Imigrasi Polonia itu memberikan pemahaman mengenai modus operandi para pelaku TPPO, ciri-ciri penipuan yang sering digunakan, serta langkah-langkah yang harus dilakukan jika merasa terancam atau menjadi korban. Mereka juga diinformasikan tentang pentingnya membuat paspor melalui jalur resmi dan menghindari calo.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, para peserta dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya dengan menyebarkan informasi tentang bahaya TPPO kepada teman-teman dan keluarga,” tutup Sigit.