Reporter : Rachmat
KAYUAGUNG, Secara Nasional, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) merupakan salah satu dari 65 wilayah lainnya yang masuk target pemberantasan narkoba. Tingginya tingkat prevalensi kasus narkoba dibanding kasus kejahatan lainnya menjadi salah satu acuan ditetapkannya wilayah rawan narkoba ini.
Selain Kabupaten OKI sendiri, sejumlah Kabupaten/kota lain di Sumsel juga menjadi perhatian khusus daerah rawan peredaran narkoba seperti Kabupaten Lahat, Empat Lawang, dan Lubuklinggau.
Direktur Peran Serta Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN), Muhammad Jupri menyampaikan, total daerah yang dianggap rawan secara nasional berjumlah 65 wilayah. Untuk Kabupaten OKI sendiri, ia menggambarkan topografi “Bumi Bende Seguguk” sebagai salah satu penyebab potensi pengedaran narkoba semakin meluas.
“Sebagai gambaran umum, Kabupaten OKI dengan luas wilayah 19.000 km persegi lebih didominasi wilayah perairan. Selain itu daerah ini merupakan lintas poros utama yang menghubungkan dengan ibu kota,” katanya saat Kunjungan Kerja Rabu (20/02/2019).
Dilanjutkannya, wilayah perairan yang luas secara tidak langsung mempermudah akses perdagangan narkoba mengingat wilayahnya cukup luas. Apalagi, sindikat narkoba ini menggunakan berbagai cara untuk mempengaruhi masyarakat agar menjadi penyalahguna narkoba. Kalau masyarakat tidak punya penangkal itu akan semakin mudah terjerumus,” terangnya.
Masih kata Jupri, penanganan narkoba ini sendiri tidak cukup dengan mengandalkan petugas. Dirinya berkata, peranan masyarakat memberikan kontribusi dalam menangani persoalan ini, mulai dari pencegahan hingga pemberantasan sesuai dengan amanat Undang-undang.
“Untuk itu, kali ini diberikan Bimtek kepada para tokoh masyarakat untuk melakukan pencegahan sesuai amanat UU bahwa masyarakat juga harus berperan aktif untuk mencegah peredaran narkoba. Jadi silahkan melapor jika ada temannya atau keluarga untuk rehabilitasi,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Staf Ahli Bupati OKI Bidang Kemasyarakatan, Rosihan Anwar mengatakan bahwa Pemkab OKI, sangat mendukung upaya untuk menekan peredaran narkoba ini. Menurutnya, kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena akan merusak generasi di Indonesia.
“Untuk itu, pemberantasan narkoba ini memang harus dilakukan bersama seluruh komponen termasuk melibatkan penggiat anti narkoba,” tuntasnya.
Editor : Anang