Example 728x250
BERITA TERKININUSANTARA

Pihak Kelurahan Ini Libatkan PUPR Atasi Genangan Air di Wilayahnya

×

Pihak Kelurahan Ini Libatkan PUPR Atasi Genangan Air di Wilayahnya

Sebarkan artikel ini

MATTANEWS.CO. PALEMBANG – Media Sumsel News- Saat ini sudah memasuki musim penghujan. Dimana wilayah Palembang berada di dataran rendah yang sering terjadi genangan air. Salah satunya di Kelurahan Sukabagun Kecamatan Sukarami.

“Kita memiliki beberapa titik genangan air. Tapi yang sering tergenang jika hujan turun berada di wilayah satu dua RT saja,” Kata Lurah Sukabagun Deni Akbar SIP saat ditemui diruang kerjanya Rabu (15/11/2023).

Ia mengatakan, genangan air ini terjadi sebab daerah tersebut merupakan titik pertemuan air yang turun dari wilayah Sukabagun I dan Sukabagun II. Sehingga volumenya cukup besar sehingga tidak sesuai dengan data tampung air yang ada di kolam retensi Sosial ini.

Lebih jauh ia berkata, sebelum sampai ke kolam retensi. Aliran air yang cukup deras ini melalui rumah warga. Akibat saluran air yang hanya sebesar satu meter saja. Sehingga aliran air menunju ke kolam retensi sempat terhambat. Sehingga terjadi genangan air di sekitar kolam retensi itu.

“Pihak kami selalu berkoordinasi dengan dinas PUPR rutin membersihkan saluran air. Baik dari sampah plastik maupun dari sendemen lumpur dan pasir. Sehingga jalan air ke kolam retensi dapat lancar. Tapi akibat aliran air yang cukup kecil sehingga tetap saja genangan air di wilayah pemukiman warga tak dapat dihindarkan,” jelas Deni.

Pada beberapa waktu lalu Dinas PUPR SDA melalui Kabidnya sempat datang ke lokasi melihat langsung kondisi yang ada. Nantinya pihak terkait tersebut akan melakukan beberapa langkah pencegahan. Sehingga genangan air yang saat hujan turun terjadi dapat di hindari minimal meminimalisir dampaknya.

“Pihak PUPR sudah melihat ke lokasi, kami berharap dalam waktu dekat akan ada solusi bagi daerah ini,” harap dia.

Selain itu saat ditanyai mengenai dampak hujan yang banyak terdapat sarang nyamuk demam berdarah. Ia berkata pihaknya bersama puskesmas rutin mengibau kepada masyarakat untuk menerapkan 3M secara benar. Pada beberapa waktu lalu ada laporan dari masyarakat ada warga yang terkena DBB. Maka dilakukan foging pada daerah tersebut.

“Sebenarnya foging bukan solusi dalam mengatasi DBD itu sendiri. Ada dampak lain yang akan timbul akibat foging secara berlebihan. Foging harus jadi langkah terakhir dalam skenario tindakan. Terpenting adalah perilaku hidup bersih dan sehat dengan pola 3 M, membuang sampah meguras bak mandi dan mendaur ulang sampah,” ungkapnya. (Adi)