Reporter: Bang YF
PALEMBANG, Mattanews.co – Arkeolog dari Balai Arkeologi Sumsel,Wahyu Rizky Abdhifani dalam perjalanan penelitian aksara di berbagai lokasi di sumbangsel mengatakan bahwa Aksara tulisan di sumbangsel di dominasi dari bahan Timah.
“Selama melakukan penilitian aksara ini sudah lebih 80an, bisa 100an, artefak aksara bisa terjadi di abad 14 tapi bisa terjadi pada abad ke 9, sementara itu namanya ada di dominasi Timah, Tembaga dan emas, sekitar tiga” ungkap saat Sosialisasi Hasil Arkeologi Identitas Aksara dan Bahasa Sumbagsel di Dipo Cafe Palembang, Senin (19/11)
Diceritakan Wahyu, Penelitian ini tentang Indentitas aksara dan bahasa di wilayah Sumbagsel, jadi dimulai di tanggal 2 nopember 2018, dimulai di Muntok Bangka Barat, ada sekitar sebelas prasasti timah yang ada di sana dan telah deskriptif dan analisa
“Setelah dari sana, lalu ke pantai timur sumsel, daerah Cengal dan Selapan, karena ccuaca tidak memungkinkan hanya mendapatkan ada tiga prasasti, namun prasasti di sana banyak sudah di simpan oleh kolektor di daerah Palembang,” jelasnya
Lalu lanjut ke Jambi, lanjut dia, disana ada satu yayasan yaitu yayasan Padmasana yang telah menyimpan dan mengeloksi 60 prasasti timah, hingga sampai kewalahan untuk mendiskripsikan dan analisa
“Tidak semuanya bergambar atau beraksara, ada beberapa yang kosong, tapi dari Identifikasi kita memang cenderung ke sumatera kuno, Pruto ulu dan ulu ,” lanjut Dia
Menurut dia, Sumatare Kuno atau aksara aditya (Aditya Warman) pada abad 13-14, itu berkembang di wilayah sumbagsel, Dharmasraya ibukota Kerajaan Melayu Kuno abad ke-13 soalnya, dan sekarang menjadi nama kabupaten di Sumatera Barat, Muaro Jambi, Pantai Timur Sumsel namun akan dianalisa, telaah akan ada suatu yang baru
“Tetapi untuk sekarang prasastinya banyak yang berjenis mantra, siapa yang memberikan itu?, itu masih di pertanyakan apakah seorang biksu budha yang memberikan kepada seorang, ataukah ini dibuat oleh seseoran mungkin dukun, kita belum tahu siapa yang menulis hal tersebut?, ”
Sementara itu, Arkeolog, Ninie Susani dari UI mengatakan bahwa aksara merupakan simbol yang di rangkai dengan satu sistem tertentu sehingga yabg bermakna dan berfungsi sebagai alat komunikasi seseorang dengan sesamanya yang memiliki bahasa yang sama.
“Aksara dipergunakan dalam bahasa daerah misalnya bahasa Jawa kuno, Bali kuno, Melayu kuno, Sumatera itu sudah menyatu dalam tradisi kuno. Betapa kayanya kita dengan tradisi bahasa tulis kita miliki yang tidak dimiliki oleh orang lain,” Katanya
Dikatakan Ninie, Salah satunya Prasasti timah adalah jati diri dri sumbagsel, ratusan prasasti yang ada di Sumbagsel. “Kekaguman saya pada Sumatera Sumsel itu luar biasa masyarakt sangat mengerti menulis, kita bisa merekonstruksi warisan Sumatera kuno dengann tulisan prasasrti kuno,” pungkasnyanya.
Editor: Bang YF