MATTANEWS. CO, FAKFAK – Pemerintah Kabupaten Fakfak melalui DP3AP2KB menggelar sosialisasi kepada Masyarakat Kampung Wurkendik Distrik Fakfak Barat guna meningkatkan pembangunan terhadap kehidupan perempuan.
Kegiatan pengarusutaman gender (PUG) termasuk Perencanaan Pembangunan Responsif Gender (PPRG) ini dibuka oleh kepala Distrik Fakfak Barat Abdullah Temongmere dengan menghadirkan narasumber dari DP3AP2KB Salma Absofi selalu kepala Bidang PUG dengan melibatkan masyarakat di Kampung Wurkendik, pada Jumat, (6/9/2024).
Kepala Kampung Wurkendik Erik Hindom dalam menutup kegiatan sosialisasi tersebut menyampaikan, Gender bukan tentang perempuan, tetapi bagaimana kita mampu menyetarakan kualitas kehidupan perempuan di masyarakat.
Erik Hindom juga pada kesempatan itu memberikan apresiasi serta ucapan “Terima kasih kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Fakfak atas niat baiknya dalam melaksanakan kegiatan tersebut di Kampung Wurkendik,” ungkapnya.
Erik Hindom dihadapan warganya menyampaikan, Sosialisasi Pengarusutamaan Gender (PUG) dan termasuk PPRG yang disampikan oleh narasumber agar dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
“Terima kasih kepada bapak ibu warga saya yang sudah telah mengikuti kegiatan ini dengan baik serta dicerna pula dengan baik, kita tidak bisa saja jadi pendengar yang baik, melainkan juga menjadi pelaku yang lebih baik pula,” ungkapnya.
Erik Hindom kemudian menyampaikan, apa yang didapatkan melalui sosialisai yang disampaikan oleh Ibu Ibu dari DP3AP2KB agar bisa dapat diterapkan dalam kehidupan keluarga sehingga yang diharapkan dapat terwujud.
Selain itu, Erik Hindom juga menyampaikan, terkait PPRG yang disampaikan oleh Ibu Ibu dalam sosialisasi tersebut sudah disisipkan pada pilar penyusunan anggaran Kampug pada poin ke 4 yakni bidang pembinaan.
Namun demikian, Erik Hindom pun tidak mempermasalahkan jika yang belum dimasukan dalam peringatan pengangguran Kampung untuk bisa diusulkan Ibu Ibu melalui musrembang Kampung.
“Hal demikian lebih baik, sebab sejauh ini kaum wanita selalu didiskriminasi,” ujarnya
Selain itu, Erik Hindom juga menyampikan, melalui sosialisai kesetaraan gender ini, kaum lelaki tidak perlu ego dan merasa berkuasa selaku kepala keluarga kerna otoritas ada pada laki laki.
“Ingat bahwa laki laki melakukan sesuatu tanpa dukungan kaum perempuan tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal sehingga diharapkan kerja sama yang baik,” ungkapnya.
“Ini bukan hanya tugas pemerintah, sehingga perlu sinergi dari semua kalangan masyarakat terutama bagi aktivis perempuan, Pemudah, pemerintah Kampung, karena semakin hari jumlah perempuan lebih banyak olehnya itu hal-hal responsif gender secara inklusif harus diberdayakan,” tandasnya.