Suka dan Duka Seorang Guru yang Mengajar di Desa Tertinggal

Penulis : Septa Icmaza (Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang)

MATTANEWS.CO, PALEMBANG – “Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.” Menjadi seorang guru merupakan sebuah pekerjaan yang tidak mudah. Terkhususnya bagi para guru-guru yang mengajar didaerah yang notabene masih tertinggal dan jauh dari kata sejahtera.

Ya, seperti halnya yang di alami seorang guru laki-laki kelahiran 17 april 1971 yang dikenal dengan nama Candra, berasal dari Desa Campang Tiga Ulu, Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur. Ia mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar di SD N 4 Cempaka yang berada didesa Dorma, sebuah desa tertinggal yang ada di Kecamatan Cempaka.

“Saya sudah mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar disekolah tersebut sudah cukup lama, dari tahun 2013-sekarang,” ujarnya, ketika dihubungi melalui saluran telepon.

Setiap paginya selama seminggu ia harus berangkat dari rumahnya di desa Campang Tiga ke Desa Dorma untuk mengajar kesekolah tersebut. Dengan menempuh jarak sekitar kurang lebih 35 menit untuk sampai kedesa itu.

Bagikan :

Pos terkait