Teliti Sarang Burung, Mahasiswi Asal Australia Jatuh Hati dengan Suku Dayak Taman Kapuas

Mia berjanji akan datang kembali dan berkeinginan jika menikah memakai Adat Perkawinan Suku Dayak Taman Kapuas.

“Rasanya saya tidak mau pulang dari disini, karena saya punya banyak kenangan yang tidak terlupakan di Desa Sayut, beragam aktivitas saya lakukan bersama mereka, mulai dari kegiatan sehari – hari, berkebun berladang, kegiatan sosial, ikut acara adat seperti upacara adat kematian, upacara adat perkawinan saya ikuti, dan mereka sangat antusias ketika saya hadir dan selalu membantu saya terutama dalam penelitian yang saya lakukan, “bebernya.

Disampaikan Mia, Ia sangat sedih jika harus meninggalkan Desa Sayut berserta orang-orangya.

“Mereka akan ada selalu dalam kenangan saya dan akan menceritakan hal ini kepada teman dan semua orang akan kebaikan mereka, sejak saya tinggal di Sayut, “ujarnya

Ditambahkan Mia, disini saya belajar bahasa Taman dan sudah tahu beberapa kata-kata, orang Sayut sangat suka ketika saya bisa bahasa Dayak Taman.

“Saya pikir belajar bahasa lokal sangat penting. Bahkan karna saya sudah menjadi bagian dari mereka, saya berkeinginan jika menikah nanti menggunakan Adat istiadat orang Dayak Taman Kapuas di Desa Sayut, “ulasnya.

Bagikan :

Pos terkait