MATTANEWS.CO, KAPUAS HULU – Mia Dunphy, mahasiswi asal Negara Australia yang datang ke Indonesia untuk melakukan penelitian tentang perdagangan dan panen sarang burung walet dari gua alami dan rumah walet di Kapuas Hulu.
Berawal dari itu, Mia mulai jatuh hati dengan Suku Dayak Taman Kapuas Desa S ayut, Kecamatan Putussibau Selatan mulai dari kehidupan, adat istiadat, serta kebudayaannya.
Mia Dunphy menyampaikan, jika tujuannya datang ke Indonesia untuk melakukan penelitian tentang perdagangan dan panen sarang burung walet di gua alami dan rumah walet di Kapuas Hulu khususnya di Desa Sayut selama kurun waktu enam bulan.
“Tujuan saya datang ke Desa Sayut untuk melakukan penelitian study S3 PhD dari University of Melbourne di Australia, selama enam bulan, “terang dia kepada wartawan.Jumat (28/1) lalu.
Dijelaskan Mia, dimana penelitian tentang perdagangan dan panen sarang burung walet di gua alami dan rumah walet di Kapuas Hulu.
“Dan Desa Sayut saya pilih karena orang-orangnya memiliki sejarah yaitu masih bekerja di gua alami sampai sekarang, “tuturnya.
Saat ditannyai soal mengapa dirinya sangat menyukai kebudayaan, tradisi, serta adat istiadat suku Dayak Taman Kapuas di Desa Sayut.
Mahasiswi kelahiran Dorroughby, New South Wales, Australia ini mengatakan jika suku Dayak Taman masih memegang kuat tradisi.
“Keramah tamahan orang di Desa Sayut yang membuatnya kagum, “sampainya.
Dikatakan Mia, Desa Sayut sangat luar biasa, saya merasa disambut sejak hari pertama saya tiba di sini. Setiap hari orang-orang mengundang saya untuk datang ke rumah mereka.
“Setiap hari anak-anak senang bermain dengan saya dan untuk itu saya merasa lebih betah di sini, “cerita Dia
Menurut Mahasiswi ini, semua orang di sini mengganggap saya seperti keluarga.Nah disinilah saya sangat jatuh hati, mereka menganggap aku keluarga bahkan aku mendapatkan nama dalam status sosial tertinggi ( Samagat) di sini, mereka memberiku nama “Kasien”, “terangnya
Selain itu, mahasiswi S3 University of Melbourne Australia menyampaikan jika dia tidak akan pernah melupakan kebaikan orang Dayak Taman Kapuas di Desa Sayut selama penelitian.
Mia berjanji akan datang kembali dan berkeinginan jika menikah memakai Adat Perkawinan Suku Dayak Taman Kapuas.
“Rasanya saya tidak mau pulang dari disini, karena saya punya banyak kenangan yang tidak terlupakan di Desa Sayut, beragam aktivitas saya lakukan bersama mereka, mulai dari kegiatan sehari – hari, berkebun berladang, kegiatan sosial, ikut acara adat seperti upacara adat kematian, upacara adat perkawinan saya ikuti, dan mereka sangat antusias ketika saya hadir dan selalu membantu saya terutama dalam penelitian yang saya lakukan, “bebernya.
Disampaikan Mia, Ia sangat sedih jika harus meninggalkan Desa Sayut berserta orang-orangya.
“Mereka akan ada selalu dalam kenangan saya dan akan menceritakan hal ini kepada teman dan semua orang akan kebaikan mereka, sejak saya tinggal di Sayut, “ujarnya
Ditambahkan Mia, disini saya belajar bahasa Taman dan sudah tahu beberapa kata-kata, orang Sayut sangat suka ketika saya bisa bahasa Dayak Taman.
“Saya pikir belajar bahasa lokal sangat penting. Bahkan karna saya sudah menjadi bagian dari mereka, saya berkeinginan jika menikah nanti menggunakan Adat istiadat orang Dayak Taman Kapuas di Desa Sayut, “ulasnya.
Sementara itu, Abdias Suligantingan Nyokan selaku kepala Adat Desa Sayut mengatakan jika Kasien (Mia) sejak pertama kali menginjakan kaki di Desa Sayut telah menunjukkan sikap yang sangat baik, mampu beradaptasi dengan cepat, serta membaur dengan masyarakat di Desa sayut.
“Kasien (Mia) sangat ramah, dia mempunyai hati yang baik, kemanapun dan siapa pun yang bertemu dengannya Ia sapa, terlebih Dia sangat fasih berbahasa Indonesia dan sudah beberapa suku kata Dayak Taman ia ketahui dan itu mempermudah ia untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan kami, “kata Abdias
Menurut Abdias, bagi kami Kasien bukanlah orang lain lagi, Ia sudah kami anggap keluarga dan menjadi bagian dari kami.
“Cukup banyak hal positif, yang Ia lakukan disini, bahkan disetiap acara adat Ia selalu hadir. Untuk itu, kami berharap Kasien tidak akan pernah melupakan kami, karena banyak kenangan yang buat untuk kami, semoga Kasien bisa kembali lagi ke sini karena dia adalah keluarga kami, “pungkasnya.