MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG – Intensitas curah hujan yang terjadi di Kabupaten Tulungagung dalam beberapa hari belakangan ini merupakan salah satu indikator kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan.
Saat dijumpai, Ratnawati salah satu perawat Desa Gesikan Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung menyebut lingkungan kumuh yang tergenang air merupakan salah satu berkembangnya populasi nyamuk Aedes Aegypti (AA).
“Jadi begini, kasus DBD itu fluktuatif, justru di musim hujan biasanya kejadian penyakit itu meningkat,” kata Ratna pada mattanews.co di ruang Ponkesdes Desa Gesikan, Senin (14/2/2022).
Ia menambahkan, pada musim hujan populasi nyamuk itu (AA.red) mengalami peningkatan secara signifikan. Mengapa demikian, karena telur yang belum menetas akan menetas bilamana habitat berkembang biaknya mulai tergenang air hujan.
Sebagaimana diketahui, kelangsungan hidup nyamuk AA akan lebih lama bila pada suatu tempat kelembaban tinggi selama musim hujan, dengan demikian masyarakat harus waspada.
“Iya benar, seperti yang terjadi di Dusun Krajan Desa Gesikan Kabupaten Tulungagung, ada kasus anak usia 7 tahun terserang DBD, tapi Alhamdulilah sudah sembuh sekarang,” kata Perawat asli Desa Gempolan itu.
“Lingkungan kumuh banyak genangan air hujan, tidak dibersihkan, dan warga sekitar kurang mengadakan kerja bakti sehingga banyak jentik, hal itu harus diperhatikan,” imbuhnya.
Demam Berdarah Dengue, lebih lanjut Ratna menjelaskan, merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue, yang mana virus tersebut ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes.
“Adapun gejala penderita DBD ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual, dan manifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita,” terangnya.
Lebih dalam Ratna memaparkan, di wilayah Desa Gesikan tidak ada kasus menonjol terkait DBD. Namun demikian, ia menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan dirumahnya masing-masing secara rutin.
Pihaknya menyadari dengan intensitas curah hujan yang belakangan ini terjadi masyarakat wajib waspada adanya DBD tersebut.
“Selain Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) upaya pencegahan dengan 3 M plus maksudnya menguras, menutup, dan mendaur ulang, disamping melakukan kerja bakti di lingkungan setempat maupun memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi,” tandasnya.