MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Pecinta Kuliner pasti pernah mengenal atau bahkan mencicipi kuliner Lemang Bakar, Kuliner khas Kota Lahat, Sumatera Selatan.
Lemang adalah makanan yang berbahan dasar beras ketan yang memiliki rasa gurih, dan lezat.
Proses pembuatannya yang unik memiliki daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner.
Seperti yang kita ketahui lemang biasanya memiliki cita rasa gurih, kemudian identik dengan proses memasak menggunakan bambu sebagai ciri khasnya.
Seperti yang penulia temui di Desa Tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten lahat. Desa ini merupakan daerah yang terkenal akan kuliner khas kota Lahat yaitu Lemang,
Hampir di sepanjang jalan di Desa ini, banyak warga desa yang menjual Lemang.
Terik matahari mengiringi proses pembakaran Lemang di warung milik Ibu Wainah, salah satu
Penjual lemang di desa Tanjung Sirih.
Warung tersebut beratapkan seng, kemudian ditopang dengan tiang-tiang yang terbuat dari kayu gelam, lokasinya di pinggir jalan Desa Tanjung Sirih tepatnya jalan lintas Lahat-Pagar Alam.
15 Tahun sudah Wainah berjualan Lemang di Desa Tanjung sirih. Ia juga merupakan orang yang pertama kali berjualan lemang di Desa itu.
Dia juga mengatakan bahwa Lemang pada zaman dahulu merupakan makanan yang wajib ada di setiap acara-acara resmi di desa itu, seperti hajatan, hantaran pernikahan dan acara resmi lainnya.
Awalnya Lemang produksinya hanya memiliki 1 varian rasa saja yaitu lemang gemuk, tetapi seiring berkembangnya waktu Lemang yang ia produksi memiliki 3 varian rasa, yaitu Lemang gemuk, Lemang Pisang, dan Lemang Durian.
Bara api pun mulai dinyalakan, dibalik senyumnya yang khas Wainah menceritakan mengenai proses pembuatan Lemang serta bahan-bahan dasar dari makanan tradisional itu.
“Bahan-bahan pembuatan Lemang ini engga banyak,” jelas bu Wainah.

Bahan utamanya jelas bu Wainah, yakni beras ketan, gula, garam, kemudian bumbu rempah-rempah. Proses pembuatan Lemangnya pun masih tradisional yaitu dari tungku besi kemudian dibakar pakai kayu bakar.
Dalam suasana yang nyaman itu, ia juga menjelaskan proses awal pembuatan Lemang dari pencucian beras ketan sampai pencampuran bumbu-bumbu sebagai penguat rasa dari Lemang tersebut.
Proses selanjutnya yaitu menyiapkan bambu yang sudah dipotong berukuran 30 cm, kemudian beras ketan yang telah tercampur bumbu rempah tadi dibungkus dengan daun pisang, agar tidak merusak tekstur Lemang ketika matang.
Setelah melewati proses tersebut, Lemang sudah siap diletakkan di atas tungku pembakaran, proses pembakaran pun kurang lebih 30 menit, dengan bara api yang selalu dijaga normal agar Lemang tak gosong.
Setelah semua proses tersebut selesai, Lemang pun siap dihidangkan ke para pembeli.
Sambil meratakan bara api dengan sebilah kayu, Wainah menjelaskan produksi Lemangnya pun hanya ia pasarkan di warung saja, namun ia juga menerima pesanan untuk sebuah acara seperti hajatan dan lainnya.
Ia pun berharap Lemang khas Desa Tanjung Sirih semakin banyak dikenal masyarakat. Bukan hanya seputar kota Lahat saja tetapi juga dari luar daerah, khususnya Lemang produksinya.