[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Klik Disini Untuk Mendengarkan Berita”]
MATTANEWS.CO, BANGKA – Pernyataan Bupati Bangka, Mulkan pada salah satu media online beberapa waktu lalu, terkait rencana pengurangan atau pemangkasan tenaga kontrak di Pemkab Bangka, sontak menuai kritikan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satunya dari anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Bangka, Magrizan, Minggu (7/3/2021).
Menurut Magrizan, tenaga kontrak keberadaannya memang dibutuhkan Pemda untuk membantu ASN dalam menjalankan tugas sehari-hari, namun dengan jumlah tenaga kontrak yang sangat besar sampai hari ini sangatlah tidak efektif.
“Tentu ini akan berakibat pada pemborosan anggaran daerah, apalagi APBD Kab. Bangka saat ini dalam kondisi tidak sehat,” ungkap Magrizan melalui press release.
Magrizan mengatakan, kebijakan Bupati Bangka yg merekrut tenaga kontrak secara masif, sudah tidak sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
“Sekarang mungkin baru terasa beban anggarannya. Kebijakan ini saya nilai seperti buah simalakama, dimana Ini menunjukan ketidakkonsistenan Pemda Bangka dalam hal ini, Bupati dalam mengambil kebijakan, yang sebelumnya dengan alasan untuk mengurangi pengangguran, sering melakukan perekrutan tenaga kontrak secara masif dan tertutup tanpa proses seleksi, akan tetapi saat ini sudah ada rencana untuk mengurangi/memangkas tenaga kontrak sebanyak 50% dari 3000an lebih jumlah tenaga kontrak yang ada saat ini,” ungkap Magrizan.