POLITIK

“Politisi Muda Di Pemilu 2019”

×

“Politisi Muda Di Pemilu 2019”

Sebarkan artikel ini

Reporter : Anang

PALEMBANG, Mattanews.co – Banyaknya para anak muda yang maju dalam Pileg dan calon DPD RI ada tahun 2019 mendatang masih terkesan dipandang sebelah mata. Namun mereka memastikan diri akan mampu memberikan terbaik apalabila terpilih. Demikian yang diungkapkan beberapa anak muda yang maju dalam pertarungan politik tersebut saat acara diskusi santai, Ngobrol Pintar dan Inspiratif (Ngopi) “Politisi Muda Di Pemilu 2019” Dipo Cafe, Sabtu (20/10/2018) sore.

Diskusi yang menghadirkan narasumber Caleg muda dan pengamat politik muda diantaranya, Calon DPD RI termuda Jialyka Maharani, kemudian Caleg Gerindra DPRD Banyuasin Noor Ishmatuddin, dan Caleg Hanura DPRD Sumsel Qodri Usman serta Direktur Eksekutif Musi Institute For Democracy Electoral (MIDE) Andika Pranata Jaya, S.Sos, M.Si,.

Dilokasi acara, Caleg Gerindra DPRD Banyuasin Noor Ishmatuddin, saat ini berusia 21 tahun dengan status masih kuliah di UIGM semester 5 ini mengungkapkan maju sebagai caleg berlatarbelakang terpanggil sebagai putra daerah dimana di wilayah asalnya tidak ada kaum muda yang berkompetisi di Pileg 2019 ini,

“Tidak hanya itu, dorongan dari masyarakat juga membuat saya berani maju, dengan umur yang masih minim pengalaman, menuntut saya lebih aktif turun langsung ke masyarakat,”ungkapnya.

Sementara itu, Qodri Usman, Calon DPRD Sumsel Dapil Palembang A bahkan maju di dapil neraka tapi ia optimis walaupun dianggap caleg muda.

“Saya ingin menepis anggapan bahwa Dapil saja bukanlah Dapil neraka seperti penilaian beberapa pihak. Tapi disisi lain saya juga bersependapat bahwa pertarungan di Dapil saya ini sangat luar biasa. saya meyakini dengan masyarakat yang heterogen serta potensi yang dimiliki dirinya beserta Tim,” jelas Qodri yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Gema Hanura Sumsel.

Pilihan Pembaca :  Miliki Visi Misi yang Sama, Charma dan Boy Siap Melaju ke Palembang Satu

Walaupun di Dapil Neraka, lanjut Qodri, dirinya tetap optimis meraih kursi, dimana pada Pileg tahun 2014 lalu, partainya (Hanura, red) tidak memperoleh kursi di DPRD.

Hal lain juga di sampaikan Calon DPD RI termuda Jialyka Maharani mengatakan pencalonan dirinya ini sudah dipersiapkan 2 tahun yang lalu, dimana pada massa itu dia sudah beraktif berorganisasi baik di Karang Taruna dan Relawan Anti Narkoba.

“Jiwa organisatoris ini membuat saya optimis dan mampu mengemban amanah menyampaikan aspirasi masyarakat Sumsel,” kata Zia sapaan akrabnya.

Selain itu, kata Zia menuturkan sebuah naluri politik pula didapatinya dari keluarga yang banyak terjun di dunia politik. “Selain harus memiliki pemikiran dan ide progres serta kekreatifan, politisi muda itu juga harus mau mendengarkan, atau dengan kata lain punya kepedulian tinggi,” terang Zia.

“Kita jangan underestimate terhadap meningkatnya jumlah kaum muda yang ikut berkompetisi di Pileg 2019 ini,” ucap putri Bupati Ogan Ilir ini.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Musi Institute For Democracy Electoral (MIDE) Andika Pranata Jaya, S.Sos, M.Si, mengungkapkan Tingkat partisipasi kaum muda di Pemilu 2019 mendatang melonjak.

“Setidaknya, MIDE menyimpulkan ada 2 faktor yang menyebabkan peningkatan partisipasi kalangan pemuda ini, Yang pertama. sebagai jalan untuk mencari eksistensi, dan perlu diperhatikan adalah mampukah caleg dari kalangan muda bisa berkompetisi hingga eksistensi tersebut bisa bertahan, mereka harus mampu membawa sesuatu yg baru dan tentu harus kreatif sesuai dengan jiwa kaum muda.” jelasnya

Lalu, yang kedua, lanjut Andika, Politik di Sumsel yang sudah berubah menjadi lebih sangat dinamis.” Para politikus lama harus mewaspadai potensi yang dimiliki caleg kaum muda,” tutup dia.

Editor : Ardhy Fitriansyah