Ade menjelaskan, belum lagi dampak kebocoran pipa saluran PDAM di Ciwareng, yang harus menelan waktu berhari-hari dalam perbaikan.
“Sudah 10 hari perbaikan, itupun belum juga kelar. Menurut kami disini, ada yang tidak benar, entah SDMnya atau mungkin managementnya, sehingga membuat kami kesulitan,” ujarnya.
Sementara, Komisi II, Fitri Maryani menjelaskan, pihak PDAM akan segera menyelesaikan perbaikan dan telah disetujui oleh dewas Perumda pada Kamis 25 Mei 2023 sampai pukul 23.59 WIB.
“Selain itu, PDAM harus mengevaluasi management kompetensi perbaikan dan harus diawasi pihak PDAM. Pihak PDAM harus memastikan pelayanan masyarakat dalam mendapatkan air, sesuai kebutuhan yang telah diungkapkan oleh masyarakat (pelanggan.red). Kami akan mengawasi perbaikan yang dilaksanakan dengan tengat waktu Samapi hari kami itu, termasuk pengawas bantuan air tadi,” papar Fitri.
Lebih lanjut, Fitri menyampaikan, pihak Perumnas harus bertanggung jawab mengenai PSUnya.
“Besok kami akan lakukan rapat dengan direksi, dewas PDAM dan bila perlu kita undan KPM yakni Bupati Purwakarta untuk mengevaluasi kinerja PDAM dalam rangka menyelesaikan permasalahan kekurangan air hari ini,” jelasnya.
