MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Sultan Palembang Darussalam, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, bantah keras tuduhan yang dilayangkan Edwin Syarif (52) ke Polrestabes Palembang, atas dugaan pengeroyokan. Menurut Sultan, ada aktor intelektual dibalik peristiwa yang mengelutnya saat ini, Senin (21/4/2025).
“Jadi, kita telah membuat laporan tentang penghinaan, sebagaimana diataur dalam UU ITE, karena ini murni ada unsur ujaran kebencian yang sudah dilakukannya sejak lama, Tahun 2022 lalu. Memang baru ini saya mengetahuinya, setelah beberapa teman saya memberitahu, bahkan dia sempat memposting dan menghapusnya kembali, lalu memposting ulangnya lagi,” ungkap Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin
didampingi Kuasa Hukum Kesultanan Palembang Darussalam
ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Dijelaskan Sultan, rekannya sempat melihat postingan di akun tiktok yang diteruskan terlapor (Edwin Syarif) ke kerajaan – kerajaan yang ada di luar negeri.
“Awalnya saya tidak tahu, ketika kerabat saya memberitahu, barulah pada Jumat 18 April 2025 malam kami melapor. Vidio tersebut sempat dihapus, namun diposting lagi. Jadi, kita laporkan ke Polsek Kemuning, setelah diproses ternyata bukan ranahnya, sehingga dilimpahkan ke Polrestabes Palembang,” paparnya.
Dijelaskan Sultan, antara dirinya dan Edwin Syarif tidak saling mengenal sebelumnya, mengaku family tapi baru kali ini datang ke rumah.
“Saya tidak kenal dia (Edwin Syarif_red). Saat diinterogasi yang bersangkutan mengaku pernah bekerja di Kantor Notaris. Kita ada bukti video rekaman yang bersangkutan. Jadi yang saya inginkan siapa aktor dibalik ini. Sekali lagi ini murni ada unsur kebencian,” bebernya.
Sultan berharap kepada pengguna madia sosial, agar bijak menggunakan jari jemarinya.
“Saya harap bagi pengguna medsos, jangan melakukan penghinaan, hoax, bahkan pelecehan. Baiknya sosmed ini memberikan semangat, saling menasehati tentang kebaikan dan mengedukasi sesama,” urainya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Edwin Syarif (52) warga Kecamatan SU I Palembang melaporkan kasus pengeroyokan yang diduga dilakukan beberapa orang, termasuk salah satunya Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin.
Ia mengaku diculik dan dikeroyok sejumlah orang pada, Minggu 20 April 2025 kemarin saat berada di Jalan Torpedo, Kecamatan Kemuning dan langsung membuat laporan polisi ke Polrestabes Palembang.