Reporter : Selfy
PALEMBANG, Mattanews.co – Berharap dapat memberikan pemahaman secara integral dan komperehensif, terkait pengetahuan dan keterampilan mengenai manajemen dan teknis Perkebunan Kelapa Sawit, AKPY-Instiper Yogyakarta berkerjasama dengan BPDP KS Kementrian Keuangan Republik Indonesia mengadakan pelatihan atau peningkatan kapasitas bagi para guru SMK, khususnya guru produktif dan guru di SMK Pertanian Perkebunan, di Sahid Imara Hotel, Selasa (07/08/2018) pagi.
Seperti diketahui Indonesia merupakan negara agraris, subur. Ironisnya, tidak ada satupun komoditas pertanian di Indonesia ini yang menang bersaing dengan Luar Negeri kecuali Kelapa Sawit.
Luas Kebun Sawit Indonesia 11,5 jt sd 14 jt hektar, Luas Kebun Sawit Rakyat 4,5 juta. Produktivitas 45% dari perkebunan besar swasta
prospek perkebunan kelapa sawit di Sumsel sangat potensial. Luasnya mencapai 952.082 hektar, 2,8 juta ton CPO. Ironisnya, teknologi masih konvensional, tantangan bagi anak bangsa.
Intensifikasi kelapa sawit menjadi komoditas global dan banyak ancaman, kampanye negatif dari kompetitor produsen minyak nabati, lingkungan, plasma nuftah, carbon stok, kekeringan, kebakaran, Ham dan lain-lain. Efisiensi harga dan keberlanjutan menjadi suatu keharusan bangkit dengan SDM yang terampil dan kompeten. Selain itu, teknologi yang tepat dan ramah
kelembagaan yang sehat dan mandiri.
“Pelatihan Petani Kelapa Sawit ini sudah dilksanakan di 14 kabupaten,
Beasiswa ikatan dinas sebanyak 200 org setara D1 di Instiper, 11 provinsi dan tahun 2017 batch ke dua 200 orang dari 19 provinsi. Tahun 2018 batch ke tiga 22 Provinsi. Pelatihan Teknik dan Manajemen Perkebunan Kelapa Sawit bagi Siswa dan Guru, sebanyak 9 Provinsi yaitu Kalteng, Kaltim, Riau, Jambi, Sumut, Lampung, Sumsel, Babel dan Papua Barat. Semoga kedepan program beasiswa berikatan dinas S1, S2 dan atau pelatihan guru produktif/Alif Fungsi,” ungkap Ketua Panitia, Koko didampingi Direktur AKPY-Instiper Yogyakarta, Sri Manu Rohmiati kepada wartawan online media ini.
Kegiatan yang dianggap penting dan memotivasi guru dan mahasiswa ini disambut baik Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan. Melalui, Kepala Bidang SMK Disdik, Erlina berharap agar ilmu yang diserap dalam pelatihan dapat ditransfer ke sekolah atau ke anak didiknya.
“Semoga ilmu perkebunan sawit ini bermanfaat, sehingga dapat menerapkan ke perkebunan sawit milik sendiri, keluarga ataupun perusahaan. Kedepan, semoga Pemerintah Daerah dapat memberikan pelajaran atau program studi budidaya kelapa sawit, karena sekarang sudah menjadi tumpuan kita. Tidak hanya itu, hendaknya Pemda juga bisa mengupayakan beasiswa bagi siswa yang ada di kab/kota,” ungkap Erlina.
Editor : Ardhy Fitriansyah